manajemen dan organisasi
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
RIYAN SETIAWAN
26216525
IT- 022234
assalamualaikum wr.wb
A. Tujuan penulisan ini untuk memahami para pembaca dalam melakukan penjelasan materi dan pemahaman suatu manajemen dan organisasi agar lebih spesifik. dan penulisan ini di buat untuk memenuhi mata kuliah softskill pengantar bisnis. dengan adanya penulisan ini pembaca dapat memehami dan lebih terampil dalam melakukan pembacaan. metode yang di gunakan dengan melakukan survei melalui web, dan sumber referensi terpercaya.
1. MANAJEMEN
1.1 pengertian manajemen
Manajemen adalah skill atau kemampuan dalam mempengaruhi
orang lain agar mau melakukan sesuatu untuk kita. Manajemen memiliki kaitan
yang sangat erat dengan leader atau pemimpin. Sebab pemimpin yang sebenanrnya
adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menjadikan orang lain lebih
dihargai, sehinnga orang lain akan melakukan segala keinginan sang leader.
1.2 sejarah perkembangan manajemen
Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
Dalam melacak sejarah perkembangan manajemen memang banyak
kesulitan yang terjadi. Namun, ilmu manajemen diketahui telah ada sejak ribuan
tahun lalu. Hal tersebut dibuktikan dengan keberadaan piramida di Mesir.
Piramida dibangun selama 20 tahun oleh lebih dari 100 ribu
orang pada masa itu. Pembangunan piramida-piramida tersebut tak mungkin dapat
terlaksana bila tak ada seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan
menggerakkan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Dapat disaksikan pula praktik-praktik manajemen lainnya pada
tahun 1400-an di kota Venesia, Italia. Di mana pada masa itu kota ini merupakan
pusat perekonomian dan perdagangan.
Banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat
ini telah dikembangkan oleh penduduk Venezia sebagai bentuk awal perusahaan
bisnis.
Menurut Daniel Wren, Evolusi pemikiran manajemen terbagi
menjadi empat fase, yaitu fase pemikiran awal manajemen, era manajemen sains,
era manusia sosial, dan era modern. Untuk mengetahui lebih jelas tentang
fase-fase tersebut, berikut ulasannya:
1.3 fungsi manajemen
Menurut Henry Fayol ada 5 fungsi manajemen, yaitu:
1.PLANNING
– Perencanaan tujuan perusahaan dan bagaimana strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dengan sumber daya yang tersedia. Perencanaan terbagi menjadi
perencanaan strategi dan perencanaan operasional.
2. ORGANIZING
– Pengorganisasian atau singkronisasi sumber daya manusia, sumber daya alam,
sumber daya fisik, dan sumber daya modal dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan.
3. COMMANDING
– Fungsi commanding sama dengan mengarahkan (actuating). Commanding dilakukan
dengan memberikan arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas mereka
masing-masing. Selain itu, commanding dilakukan agar tugas dapat dilaksanakan
dengan baik dan sesuai pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
4. COORDINATING
– Untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan,
kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan
menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah
dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.
5. CONTROLLING
– Controlling atau pengendalian atau pengawasan adalah suatu kegiatan untuk
memantau, membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan, diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan
sesuai target atau tujuan tertentu.
1.4 ciri - ciri manajer profesional
·
Selalu bekerja keras untuk mengambil hati dari anak buah
Selalu bekerja keras untuk mengambil hati dari anak buah
·
Menghargai anak buahnya yang sejajar dan mencoba memahami satu sama
lain
·
Mendorong anak buahnya untuk mengembangkan
keterampilan anak buahnya
1.5 Keterampilan manajemen yang di butuhkan
Beberapa skil yang harus dimiliki oleh seorang manajer adalah :
1. Ketrampilan konseptual:
Hal ini terkait dengan kemampuan dalam
membuat konsep, ide dan menyampaikan gagasan untuk kemajuan perusahaan. Ide-ide
tersebut dituangkan dalam rencana kegiatan atau sering disebut rencana kerja.
Selain itu manajer hendaklah juga memiliki visi ke depan, misi yang jelas,
program kerja yang aktual, serta menjaga competitive advantage dalam
organisasi.
2. Ketrampilan komunikasi:
Seorang manajer harus mampu berinteraksi
dengan baik dengan banyak orang. Saat berkomunikasi dengan bawahan, maka dia
harus dapat berkomunikasi secara persuasif dan bersahabat. Ketika berkomunikasi
dengan rekan kerja harus saling menghormati dan saat berkomunikasi dengan
jajaran manajemen dan konsumen, dia harus dapat melayaninya dengan baik.
Menjaga komunikasi yang baik dengan semua orang akan mendorong orang-orang
disekitarnya menjadi tim terbaiknya.
3. Ketrampilan teknis:
Memiliki kemampuan dalam bidang informasi
teknologi atau bidang lainnya merupakan keunggulan atau nilai lebih bagi
seorang manajer. Memiliki ketrampilan teknis merupakan bekal yang harus
dimiliki oleh seorang manajer, sehingga dia tidak hanya memahami konsep, namun
juga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi.
4. Ketrampilan manajemen waktu:
Seorang manajer harus mampu mengalokasikan
waktu untuk mendapatkan hasil yang optiomal. Kemampuan ini akan diuji pada saat
menyusun rencana sebuah project, dimana tidak hanya masalah manajemen waktu
saja yang harus diperhatikan, tapi juga membuat skala prioritas.
5. Ketrampilan membuat keputusan:
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah
dan dapat meninjau secara komprehensif, termasuk memberikan solusi dalam
memecahkan masalah adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap manajer. Mengambil
keputusan hendaklah tidak dilakukan dengan terburu-buru, namun seringkali
manajer harus mengambil keputusan dengan cepat di saat yang mendesak.
6. Ketrampilan kepemimpinan:
Manajer harus benar-benar menjadi seorang
pemimpin dan tidak mengindahkan hal-hal yang tidak perlu. Menjalankan program
kerja dan evaluasi membutuhkan komitmen dan ketegasan. Manajer yang tangguh
akan mendorong terciptanya trust di lingkungan kerjanya dan menciptakan
teamwork yang solid.
2. ORGANISASI
2.1 Pengertian organisasi
pengertian organisasi yaitu sebagai tempat
atau wadah untuk orang berkumpuldan berkerja sama dengan cara rasional serta
systematis, terencana, terpimpin, serta terkendali, dalam memakai sumber daya
baik uang, cara, material, serta lingkungan, serta sarana-prasarana, data serta
lain sebagainya yang dipakai dengan cara efisen serta efisien untuk meraih
tujuan organisasi
2.2 pentingnya mengenal organisasi
2.3 bentuk bentuk organisasi
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Fungsional (Functional
Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum
digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur
Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti
Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang
memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama
kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada
Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun
layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.
Struktur Organisasi Divisional
Struktur Organisasi Divisional (Divisional
Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan
berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi
bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah
keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika
dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
Struktur Organisasi Matriks
Struktur Organisasi Matriks (Matrix
Structure Organization) merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional
dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi
tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur
Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga
harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan
kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi
komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan
yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur
Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau
perusahaan-perusahaan multinasional.
2.4 prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut :
1. Perumusan
tujuan yang jelas
2. Pembagian
kerja dan Delegasi Kekuasaan
3. Rentang
kekuasan
4. Tingkatan-tingkatan
pengawasan
5. Kesatuan
perintah dan tanggung jawab.
6. Koordinasi
Perumusan
tujuan yang jelas.
Bila akan melakukan sesuatu aktivitas, amka
pertama-tama harus jelas ialah apakah tujuan akativitas tersebut. Demikian pula
kita mengroganiser atau membuat suatu skema organisasi atau membentuk suatu
badan,
Pembagian kerja
Di dalam sebuah organisasi, pembagian kerja
atau tugas pekerjaan adalah keharusan
mutlak tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih menjadi amat besar. Pembahagian tugas pekerjaan pada
akhirnya akan menghasilkan departemen-departemen dan job description dari masing-masing departemen sampai
unit-unit terkecil dalam organisasi.
Rentang kekuasaan
Mengenai prinsip rentang kekuasan,
dipergunakan berbagai istilah-istilah yang berbeda, seperti span of authority,
span og control (rentan pengawasan), span of management dan span of managerial
responsibilities dan dalam bahasa Indonesia
dipakai istilah lain seperti jenjang pengawasan,
tingkat-tingkat pengawasan
Menurut prinsip ini, tingkat pengawasan
atau tingkat pemimpin hendakanya diusahakan sedimik mungkin. Di dalam suau
organisasi diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin, selain memudahkan
komunikasi pula agar ada motivasi bagi
setiap orang di dalam organisasi
untuk mencapai tingkat-tingkat tertingi di dalam dstruktur organisasi.
Kesatuan perintah dan tanggung jawab
Menurut prinsip ini maka seorang bawahan
hanya mempunyai seorang atasan dari siapa ia menerima perintah dan kepada siapa
ia memberi pertanggungjawaban akan pelaskanaan tugasnya. Dengan kata lain
prinsip tidak seorangpun dapat melayani dua atasan sekaligus
Koordinasi
Prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam
organisasi adalah prinsip koordinasi. Adanya pembagian tugas pekerjaan dan
bahagian-bahagian seta unit-unit terkecil di dalam suatu organisasi, cenderung
timbul kekuatan memisahkan diri dari organisasi sebagai kesleuruhan.
Pembagian kerja
Di dalam sebuah organisasi, pembagian kerja
atau tugas pekerjaan adalah keharusan
mutlak tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih menjadi amat besar. Pembahagian tugas pekerjaan pada
akhirnya akan menghasilkan departemen-departemen dan job description dari masing-masing departemen sampai
unit-unit terkecil dalam organisasi.
Rentang kekuasaan
Mengenai prinsip rentang kekuasan,
dipergunakan berbagai istilah-istilah yang berbeda, seperti span of authority,
span og control (rentan pengawasan), span of management dan span of managerial
responsibilities dan dalam bahasa Indonesia
dipakai istilah lain seperti jenjang pengawasan,
tingkat-tingkat pengawasan
Menurut prinsip ini, tingkat pengawasan
atau tingkat pemimpin hendakanya diusahakan sedimik mungkin. Di dalam suau
organisasi diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin, selain memudahkan
komunikasi pula agar ada motivasi bagi
setiap orang di dalam organisasi
untuk mencapai tingkat-tingkat tertingi di dalam dstruktur organisasi.
Kesatuan perintah dan tanggung jawab
Menurut prinsip ini maka seorang bawahan
hanya mempunyai seorang atasan dari siapa ia menerima perintah dan kepada siapa
ia memberi pertanggungjawaban akan pelaskanaan tugasnya. Dengan kata lain
prinsip tidak seorangpun dapat melayani dua atasan sekaligus
Koordinasi
Prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam
organisasi adalah prinsip koordinasi. Adanya pembagian tugas pekerjaan dan
bahagian-bahagian seta unit-unit terkecil di dalam suatu organisasi, cenderung
timbul kekuatan memisahkan diri dari organisasi sebagai kesleuruhan.
2.5 kegagalan dan keberhasilan dalam organisasi
Kegagalan dalam organisasi
Selalu gagal dalam melakukan suatu
perencanaan dan serta kurang nya pemahaman antara masyarakat dalam melakukan
suatu organisasi. Serta hasil keuntungan dalam berorganisasi tidak cukup dalam melakukan suatu jenis organisasi
Keberhasllan dalam melakukan organisasi
Berani dalam melakukan suatu organisasi dan
mengambil resiko dalam melakukan suatu organisasi dalam melakukan suatu
perencanaan usaha yang akan mengembangkan kemampuan yang baik dan benar dalam
melakukan suatu organisasi.
Kesimpulan :
Dari penulisan tersebut manajemen menjelaskan atau kemampuan dalam
mempengaruhi orang lain agar mau melakukan sesuatu untuk kita capai bersama. Dan memiliki fungsi dalam melakukan
suatu manajemen dan organisasi. Dan suatu manajemen mencakup banyak bidang
bidang dalam melakukan sutu manajemen yang nantinya padu dan berkesinambungan
antara 1 dengan yang lainnya. Dalam melakuakan suatu organisasi masyarakat
harus melakukan berorganisasi antar masyarakat dan melakukan suatu organisasi
yang nantinya masyarakat akan merasakan
dalam melakukan suatu organisasi yang
tentram di masa yang akan datang
wassalamualaikum wr.wb
SUMBER REFERENSI :
Komentar
Posting Komentar